GURU DAN WAKTU

Oleh Mas Fajar

marsan“Mohon maaf . betul betul mohon maaf . Saya telah memakai waktu kalian lima menit. Seharusnya bapak sudah masuk kelas lima menit lalu. Tetapi, dalam perjalanan dari rumah ke sekolah ,ban motor bapak pecah sehingga bapak harus menambalnya lebih dahulu. Kalau kalian tidak maafkan, maka ini akan jadi pemberat kesalahan bapak nanti  ketika amal bapak ditimbang di akhirat kelak,Sekali lagi bapak  minta dimaafkan dan diikhlaskan untuk waktu  kalian yang terpakai  tadi ” berkata Pak Guru muda  itu  menunduk nunduk dihadapan siswa siswanya dengan raut yang sangat menyesal. Beliau memang tidak pernah datang terlambat masuk kelasnya, Beliau juga selalu bergegas masuk kelas ketika penanda waktu telah dibunyikan.

Perkataan beliau telah memakai waktu siswanya selama  lima menit  dan kekhawatiran beliau akan “perhitungan mendetil di kampung akhirat”  terus terngiang dan membekas kuat di benak saya {penulis} hingga saat ini.

Sementara disisi lain,  ada guru lain yang datang dengan keterlambatan  belasan menit ke sekolah. Setelah sampai sekolah pun  , alih laih langsung masuk kelas, guru itu pun lanjut mengambil gawainya dan mulai membuka media sosialnya.  Whatsapp  menjadi platform yang pertama kali dibuka. Dia mulai  membalas beberapa   pesan masuk dan tampaknya hal itu menjadi sesuatu yang lebih penting dibandingkan segera menemui murid murinya yang sudah lama menunggu. Selesai menjawab pesan,dilanjutkan dengan megambil angle terbaik untuk ambil photo untuk diunggah di SW  dengan caption  “SUDAH DI KANTOR ,SEMANGAT KERJA, SEMOGA BAROKAH”. Selesai menutup  whatsapp, dilanjut dengan membuka Facebook  dan menyempatkan menyematkan komentar di kolom komentar pertemanannya. Apakah  sudah selesai ? Oh… belum ,  jemari lincah terlatihnya kembali  bergerak berselancar ke twiter/X  untuk melihat apa yang sedang trending. Terakhir, sebelum masuk kelas  dia buka  Shooppe untuk lihat promo barang dan sekilas membuka linked in . Cukup sepuluh menit untuk interaksi dengan gawainya , baru setelah itu jalan santai masuk kelas dan menyapa murid muridnya yang sudah  cukup lama gaduh , “ Assalamualaikum , Apa kabar anak anak ?”. Setelah prosesi aktifitas chek presensi siswa siswa dari alphabet A sampai tepat di siswa  dengan urutan terakhir dipanggil , bel pergantian jam Pelajaran berbunyi. Setelah minta maaf karena waktu habis , beliau pun pindah kelas dan mulai kembali ritual membuka Media sosial di gawainya di sesi lanjutannnya sebelum masuk kelas berikutnya.

Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dengan sikap dua orang guru diatas :

  1. Seandainya semua guru berfikir bahwa setiap menit waktu yang berlalu adalah sesuatu yang sangat berharga , pasti tak akan mau guru kehilangan satu menit pun untuk tidak hadir ataupun terlambat masuk ke kelas.
  2. Seandaianya semua guru berfikir ilmu yang diajarkan bisa diserap,digunakan dan diamalkan oleh siswa kita berapa banyak kebaikan yang terus mengalir bahkan ketika kitapun sudah tidak ada.
  3. Seandainya semua guru berfikir bahwa bertemu dan mendapatkan pengajaran yang baik dari gurunya dengan menit menit utuh adalah hak utama murid, tentu kita takut untuk mengambil hak mereka. Bayangkan jika kita mengajar di sekolah dengan jumlah siswanya yang banyak.Bayangkan sanggupkah kita mebayar hak mereka ketika mereka semua menagih kita kelak ?
  4. Pernahkah terbayang , karena keterlambatan kita, ada siswa yang berkelahi kemudian temannya sampai masuk rumah sakit karena yang terpukul adalah ulu hatinya, atau karena keterlambatan kita ada siswa yang mendapatkan bullying ekstrem terdokumentasikan,dividiokan , tersebar dan viral  di Medsos, atau karena anggapan kita bahwa tidak masuk atau terlambat adalah hal biasa tetiba ada anak yang live titok_an di ruang kelas karena HP lolos terbawa ke kelas , atau  bagaiman jika ada guru yang marah besar ke siswa karena jamkos(jam kosong) di kelas kita  sampai melakukan kekerasan phisik karena emosinya?  Kesemuanya bisa jadi akan sangat mahal dan menguras energi .

Sebagai guru atau apapun profesi kita , kita menyadari betul bahwa waktu memiliki arti yang sangat penting. Seseorang dikatakan masih hidup karena waktu masih diberikan kepadanya dalam bentuk umur. Dan seseorang dikatakan mati, manakala waktunya dihentikan . Kita kemudian menyebutnya mati atau meninggal. Maka sesungguhnya waktu adalah kehidupan itu sendiri. Seseorang yang paham kehidupan maka pastilah akan menghargai waktunya. Waktu adalah sumber daya tak terbarui.Waktu kemarin adalah masa lalu sesuatu yang sangat jauh karena kita tidak akan pernah mampu Kembali lagi kesana. Sesungguhnya waktu kita ya.. hari ini saat kita masih hidup dan masih bisa beramal. Besok  atau waktu mendatang , belum tentu itu milik kita, karena siapa yang tahu akan batasan umur kita. Waktu adalah sumber daya yang akan menjadi penentu bahwa kita digolongkan sebagai orang yang produktif yang banyak amal dan karyanya  karena kita menggunakan sumber daya ini dengan sangat maksimal atau justru sebaliknya,kita adalah orang yang boros dan bodoh karena tak menggunakan sumber daya ini dengan baik. Tepatlah , ketika ada pepatah yang mengatakan Times Flies like an arrow. Waktu terbang seperti anak panah. Tepatlah kemudian  ketika ada seorang berilmu yang mengatakan , “Seandainya waktu orang orang yang menganggur itu bisa saya beli , saya akan beli waktunya”. Itu karena waktu yang hanya dua puluh empat jam yang dimiliki tidak cukup untuk menyelesaikan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikannnya. Tepatlah kemudian ketika semua orang juga  akan rela mengeluarkan biaya  bahkan sampai milyaran  rupiah hanya untuk menambah usia hidupnya ketika sakit dan divonis akan segera meninggal. Dan Maha Benar Allah dengan segala firmannya yang berfirman ,”Infaqkanlah Sebagian dari apa yang telah kami anugrahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu. Dia lalu berkata (sambil menyesal),’Ya  Tuhanku,sekiranya engkau berkenan menunda kematianku  sedikit waktu lagi, tentu aku akan dapat bersedekah dan aku termasuk orang orang yang baik”. (Al Munafiqun:10 )

Maka gurulah yang harus menjadi teladan  terbaik bagi siswanya tentang bagaimana menggunakan waktu. Tidak dengan kata kata tetapi dengan contoh dan teladan nyata dari gurunya berinteraksi dengan baik dengan waktunya.

Selamat melaksanakan tugas. Saya mencitai kalian semua karena Allah SWT.

Pugung Raharjo, Jum’at 14 Maret 2025

 

Page 1 of 6

selamat gubernur

selamat bupati

selamat bupati1

logo pgri rsz

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

SEKRETARIAT

PGRI Kabupaten Lampung Timur

Jalan Lintas Timur SMP PGRI 2 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur 34193

Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
182
132
1086
124913
2855
6531
127029
Your IP: 3.16.203.107
20-04-2025
© PGRI Kabupaten Lampung Timur Powered By Mr.Zen

pgri-lamptim.org by PGRI Kabupaten Lampung Timur