Senyummu Melelehkan Qolbuku
Karya Eka Wiyati
Bukan karena baju,aku jadi pendidik
Bukan karena gelar aku jadi pendidik
Bukan karena gaji,aku jadi pendidik
Tapi karena jiwaku, jadi pendidik
Tiap pagi kulangkahkan kaki menuju gedung tua itu
Semua serba rapuh, sangat rawan untuk di sentuh
Perlahan-lahan atapnya pun mulai jatuh
Tapi niatku tetap teguh
Seteguh batu karang dilautan pantang menyerah
Mungkin ini tak sepopuler laskar pelangi
Yang mewangi di penjuru negeri
Tapi inilah kisahku
Dengan berbekal keyakinan dan sedikit ilmu, ku rajut asaku
Beribu harap, kusematkan di qolbu
Beribu impi yang terus tumbuh lalu mengakar
Demi butiran-butiran mutiara laksana jamrub di mata dunia
Generasi emas bangsa
Bermekar harapan para bunda
Aku akan terus bergerak
Meski kakiku pun mulai pincang
Tapi nuraniku yang murni
Terus berteriak lantang
Agar bangsaku maju menjulang
Aku sadar siapalah diri ini
Tapi ku teramat berpikir, nasib bangsaku tak boleh jalan ditempat
Generasiku harus hebat
Langkah generasiku tak boleh terseok
Suaranya tak boleh tersedak
Meski Tanganku tak punya kuasa
Tapiku punya banyak doa buat mereka
Berbuat lebih selagi nafas diraga
Mungkin jeritku tak terdengarj
Tapi girohku kan menguar
Tapi ku punya satu kekuatan maha dahsyat untuk membangunkan tidurmu wahai anak-anakku
Teruslah ingin tahu
Rengkuh ilmu
Selagi nafas dibadanmu
Jangan mudah menyerah
Apalagi berbalik arah
Singsing lengan baju
Ayo terus gali ilmu
Agar dunia tahu kamu mampu
Ya Alloh, Dengan kerendahan hati aku datang padamu mudahkan segala langkahku
Mudahkan setiap cita anak-anak kami
Dirimulah tempat kami bertawakal
Meski aku bagai ranting yang rapuh tapi kutakkan mengeluh
Tiap goresan tinta kuikhlaskan di jalan-Mu
Meski tak seorangpun memandang dengan sayang
Biarlah
Karena dengan inilah bangsa ini berkembang
Wahai anak didikku,
Generasi terbaik...
Kalian akan ku tempa dengan jiwa militanku
Yang akan memberi sinar benderang di masa yang akan datang
Kan menabuh genderang perang kepada kebodohan
Hingga tak seorangpun mampu berpaling darimu
Mereka akan menengadah melihatmu
Gedung tua akan menjadi saksi,
taburan debu yang dulu menghalangi kan berganti di terpa angin keteguhan,
Gedung tua akan bersinar cahaya kemajuan
Aku tak butuh pengakuan,penghargaan apalagi gelar.
Yang Ku tahu langkahku tuk mencapai tak mudah
Tapi tak ada kata menyerah bagi sang pejuang yang mengharap Lillah
Hanya satu tujuanku
Memandang senyum generasi emas bangsaku
Ku tak kan rela senyummu tergilas zaman
Ini tidak mudah,tapi ini bisa dirubah.
Jiwa ini kan terus menggelora
Menyingkirkan semua ragu dan putus asa
Hai generasi emasku,bangkitlah dengan semangat dan kasih sayangku
Jiwa ragaku untuk bangsaku
Sang Maha Pencipta kekuatan utamaku...
Meski aku pahlawan tanpa tanda jasa,kanku buka mata dunia...
Kan memandang penuh bangga