Belajar dari 'Hichki': Mengatasi Siswa Bermasalah dengan Empati dan Kesabaran

Oleh Yuanita Dwi Parasta, Instruktur PPG Pra Jabatan FKIP Universitas Lampung

Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, seorang pendidik yang efektif adalah mereka yang selalu berkomitmen untuk belajar. Melalui pendidikan berkelanjutan, seorang pendidik dapat tetap relevan, memahami dan memenuhi kebutuhan siswa, dan terus menginspirasi generasi muda untuk mencari pengetahuan dan pengembangan diri sepanjang hidup mereka. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk belajar, salah satunya dengan menonton film. Kali ini kita akan mengupas pelajaran berharga dari sebuah film yang berjudul “Hichki”

"Hichki" adalah film Bollywood yang dirilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Siddharth P Malhotra dan dibintangi oleh Rani Mukerji sebagai pemeran utama. "Hichki" adalah drama yang mengharukan dan inspiratif yang menceritakan kisah Naina Mathur, seorang wanita penderita sindrom Tourette yang bercita-cita menjadi seorang guru. Kata "Hichki" sendiri berarti "cegukan" dalam bahasa Inggris, dan dalam konteks filmnya melambangkan hambatan atau tantangan yang dihadapi Naina dalam hidupnya karena kondisi kesehatannya dan tekadnya untuk mengatasinya.

Naina Mathur yang diperankan oleh Rani Mukerji, menderita sindrom Tourette, sebuah kelainan neurologis yang ditandai dengan tics yang tidak disengaja, baik vokal maupun motorik. Cita-cita Naina adalah menjadi seorang guru, namun kondisinya berujung pada penolakan dan kekecewaan saat wawancara kerja. Film ini mengikuti perjalanan inspiratif Naina saat ia akhirnya mendapat kesempatan untuk mengajar di salah satu sekolah terkenal di Mumbai, Naina menghadapi tantangan baru ketika ia harus mengajar kelas yang terdiri dari siswa-siswa yang dianggap sulit dan tidak mampu mencapai prestasi yang baik.. Para pelajar ini seringkali dianggap pembuat onar dan diabaikan oleh masyarakat.

Naina percaya pada kekuatan pendidikan untuk mengubah kehidupan, dan dia bertekad untuk membuat perbedaan dalam kehidupan siswanya. Dia tidak hanya menghadapi tantangan pribadinya, mulai dari kesulitan dalam mengontrol gejala Tourettesnya, hingga perlakuan kasar dari murid-muridnya yang meremehkan kondisinya. Sepanjang film, Naina bekerja tanpa kenal lelah untuk memenangkan hati dan pikiran murid-muridnya. Dia menggunakan metode pengajaran yang tidak konvensional dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan individu siswanya. Dalam prosesnya, dia membantu mereka mengatasi tantangan pribadi dan menemukan potensi mereka. Naina tidak menyerah dan dengan keberanian dan tekad yang kuat, ia berhasil memenangkan hati murid-muridnya dan membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sukses.

Beberapa dari kita sebagai pendidik, tentu pernah mengalami tantangan yang sama dengan Naina, sebuah kondisi di mana seorang guru harus dihadapkn pada kenyataan bahwa murid di kelasnya tergolong “istimewa”. Lalu apa yang Naina lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Berikut adalah cara-cara Naina merangkul peserta didiknya dan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari film ini tentang bagaimana seorang guru dapat mengatasi siswa yang bermasalah.

Menghadapi tantangan dengan kesabaran. Naina menyadari bahwa siswa-siswanya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, sehingga dia tidak cepat menyerah dan terus mencoba menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh siswa-siswanya. Menghadapi siswa yang bermasalah memerlukan kesabaran ekstra. Siswa-siswa ini mungkin memiliki masalah pribadi atau emosional yang memengaruhi perilaku mereka. Seorang guru harus bersedia bekerja dengan mereka secara sabar dan memberikan waktu yang diperlukan untuk membangun hubungan yang positif.

Memiliki empati dan merespons kebutuhan siswa-siswanya. Naina sangat memperhatikan siswa-siswanya dan menanggapi kebutuhan mereka dengan empati. Dia menyadari bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar siswa-siswa tersebut bisa berkembang dengan baik. Salah satu kunci utama adalah memiliki empati terhadap siswa-siswa yang bermasalah. Cobalah untuk memahami latar belakang mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan alasan di balik perilaku mereka yang bermasalah. Naina dalam film ini memiliki empati yang kuat terhadap siswa-siswanya dan mencoba untuk memahami mereka secara mendalam.

Menggunakan metode pengajaran yang kreatif. Naina menggunakan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif untuk membuat pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa-siswanya. Penggunaan metode pengajaran yang kreatif tidak hanya dapat membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga dapat membantu guru menciptakan lingkungan yang mendukung dan membantu siswa yang bermasalah dalam mengatasi tantangan mereka dengan cara yang positif.

Membangun hubungan yang baik dengan siswa-siswanya. Penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan siswa-siswa yang bermasalah. Naina membina hubungan yang baik dengan siswa-siswanya dengan cara mendengarkan cerita mereka, mengerti kekhawatiran mereka, dan berbicara dengan mereka dengan cara yang santai dan ramah. Ini membantu siswa-siswa merasa didengar dan diterima, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi perilaku bermasalah.

Melakukan pendekatan individu. Tidak semua siswa bermasalah memiliki masalah yang sama. Tidak ada pendekatan yang satu ukuran cocok untuk semua dalam mengatasi siswa bermasalah. Setiap siswa adalah individu yang unik, dan solusi yang efektif mungkin berbeda untuk setiap siswa. Naina dalam film memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka secara individu. Ini membantu siswa merasa didengar, dihargai, dan memiliki peluang yang adil untuk mengatasi masalah mereka dan berkembang secara pribadi dan akademik.

Konsistensi. Penting untuk tetap konsisten dalam pendekatan Anda terhadap siswa-siswa yang bermasalah. Ini memberikan mereka batasan yang jelas dan membantu menciptakan lingkungan belajar yang stabil. Konsistensi akan dapat Tidak ada pendekatan yang satu ukuran cocok untuk semua dalam mengatasi siswa bermasalah menciptakan fondasi yang kuat untuk pengajaran yang efektif, mengurangi konflik, dan membantu siswa merasa didukung dan aman dalam lingkungan belajar.

Pendidikan dan Dukungan. Banyak siswa yang bermasalah mungkin membutuhkan bantuan ekstra dalam bentuk pendidikan khusus atau dukungan psikologis. Siswa yang bermasalah mungkin memiliki tantangan yang lebih dalam, seperti gangguan pembelajaran, masalah kesehatan mental, atau masalah keluarga. Mereka seringkali membutuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan keterampilan akademik dan keterampilan sosial mereka. Seorang guru dapat berkolaborasi dengan staf sekolah dan orang tua untuk memastikan siswa-siswa ini mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Melalui cara-cara ini, Naina berhasil merangkul peserta didiknya dengan baik. Dia membuktikan bahwa sebagai guru, kita harus dapat memahami kebutuhan dan kekhawatiran siswa-siswanya, serta berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung bagi mereka. Oleh karena itu, sebagai guru, kita harus memiliki kesabaran, empati, dan kreativitas dalam membangun hubungan dengan peserta didik.

Film ini menyampaikan pesan kuat tentang ketekunan, tekad, dan keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sukses, apa pun keadaan atau tantangannya. "Hichki" adalah film menyenangkan yang menekankan kekuatan pendidikan, empati, dan jiwa kemanusiaan. Ini berfungsi sebagai inspirasi bagi pemirsa untuk mengatasi “cegukan” mereka dalam hidup dan mengejar impian mereka dengan ketahanan dan tekad.

selamat gubernur

selamat bupati

selamat bupati1

logo pgri rsz

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

SEKRETARIAT

PGRI Kabupaten Lampung Timur

Jalan Lintas Timur SMP PGRI 2 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur 34193

Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
238
132
1142
124913
2911
6531
127085
Your IP: 18.217.53.133
20-04-2025
© PGRI Kabupaten Lampung Timur Powered By Mr.Zen

pgri-lamptim.org by PGRI Kabupaten Lampung Timur