Kunci Sukses menjadi Orang Tua di Masa Pandemi

Oleh Eka Wiyati

"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah 58:11)

Firman allahswt di atas sangatlah menyejukkan dan menjajikan bagi orang-orang yang mengetahui. Sedangkan kita tahu bahwa janji allah itu selalu benar dan ditepati. Lalu apakah masih ada diantara kita yang meragukan atau enggan untuk menuntut ilmu?

Sering kita mendengar kata mutiara "Bahwa dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah dan dengan agama hidup menjadi terarah." Begitu sederhana namun penuh makna. Fokus pada kata dengan ilmu hidup menjadi mudah, maka sudah jelas bahwa ilmu sangatlah penting untuk bekal hidup di masa depan mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Serta jangan lupa, bahwa semua ada ilmunya. Oleh sebab itu jangan pernah jemu untuk belajar terus dan terus belajar. Jangan pernah takut mencoba hal baru selama itu baik dan positip.

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,  maka allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no.2699).

 Berdasarkan hadist tersebut, maka sekali lagi keutamaan orang yang menuntut ilmu itu bukan sekadar ditinggikan derajatnya, mudah dalam kehidupannya tetapi prosesnya pun serupa dengan jihat di jalan allah. Akan tetapi, meskipun demikian, kita harus bijak dalam hal menuntut ilmu. Sehingga ada keseimbangan antara semangat dan manfaat yang akan didapat.

Berbagai ilmu boleh saja dipelajari, tetapi kita tidak boleh salah jalan. Kejarlah ilmu dunia untuk bekal di dunia namun jangan juga melupakan ilmu untuk belal di akhirat. Begitu juga sebaliknya. Berilmu itu penting, tetapi adab itu lebih utama agar kita tidak tersesat.

Sibuk mengejar ilmu dunia, namun melupakan akhirat, pasti akan celaka. Namun berlebihan menuntut ilmu untuk bekal akhirat, sehingga melalaikan ilmu dunia itu pun akan sengsara. Sebab hidup ini nyata, butuh aktifitas fisik untuk mewujudkannya. Oleh sebab itu harus ada keseimbangan diantara keduanya.

Bagi seorang muslimah, kuasailah ilmu yang berkaitan dengan hal-hal yang mendukung dan memudahkan peranmu kelak menjadi seorang istri dan juga ibu. Jangan pernah berpikir bahwa perempuan itu hanya berkutat sekitar dapur, sumur dan kasur. Seandainya pun kelak memang hanya menjadi seorang ibu rumah tangga dengan aktifitas 3k tersebut, tetapi jika dibekali dengan ilmu, maka pasti kwalitasnya akan berbeda.

Hal itu terbukti pada saat ini, di zaman yang serba online. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi alasan bagi seseorang untuk saling berkomunikasi dan beraktifitas, serta berkarya.

Bukan maksud mengabaikan tinggi rendahnya pendidikan seseorang, akan tetapi tidak dapat dipungkiri, tingkat pendidikan memang mempengaruhi cara berpikir seseorang. Namun jangan berkecil hati, apabila saat ini kebetulan bukan termasuk seorang muslimah yang berpendidikan tinggi, sebab pada dasarnya tingginya pendidikan seseorang tidak akan lebih baik jika pada kenyataannya adabnya tidak setinggi pendidikannya.

Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka sangatlah penting membekali diri dengan berbagai ilmu. Bagaimana anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan berhasil jika tanpa bimbingan dari seorang guru. Sedangkan di masa pandemi seperti saat itu semua akan dibuktikan oleh kemampuan setiap orang tua dalam mengawasi dan membimbing putra putrinya selama pembelajaran daring.

Seringkali karena alasan sibuk dan lain-lain, maka anak terabaikan ketika melaksanakan pembelajaran secara online. Setiap tugas yang diberikan oleh guru, tidak dapat dikerjakan secara maksimal. Karena keterbatasan para orang tua dalam mengawasinya.

Seorang muslimah sejati tidak akan pernah berhenti mencari dan mempelajari hal-hal baru agar hidupnya lebih baik lagi. Meskipun pada dasarnya di dunia ini tidak ada hal yang benar-benar baru. Sekecil apapun ilmu yang telah didapat akan lebih baik jika langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dibandingkan setumpuk ilmu yang sebatas teori.

Dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullahshallallahu'alaihiwasallam: yang artinya, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh." (HR. Muslim no. 1631

Berdasarkan hadist di atas, maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak mencari ilmu, mempelajari dan mengamalkannya. Agar bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain, sebab ilmu yang bermanfaat pahalanya akan terus mengalir sampai ke surga.

Jadi yakinlah tidak akan pernah rugi orang orang menuntut ilmu dan mengamalkannya. Ketika seseorang melakukan kesalahan sebab tidak tahu akan ilmunya, maka  dia tidak berdosa. Akan tetapi jika dia nyaman dengan ketidaktahuannya, tentunya itu suatu kezaliman bagi dirinya sendiri, serta pengingkaran akan hukum allah.

Maka dari itu, belajar dari kesalahan, kita harus jadikan pengalaman agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sesungguhnya semakin kita belajar, kita akan menyadari semakin banyak hal yang belum kita ketahui.

Seperti ilmu padi "semakin berisi semakin merunduk". Maka idealnya begitulah sikap seseorang yang berilmu. Sehingga tidak pernah merasa puas, apalagi sombong. Oleh sebab itu jangan pernah putus asa, untuk terus belajar dan belajar terus.

Pandemi bukan alasan untuk kita bermalas-malasan dalam hal apapun. Tetap beribadah, bekerja dan berkarya, terutama bagi para orang tua. Karena apapun alasannya, anak-anak adalah  amanah yang akan diminta pertanggung jawabannya kelak di akhirat.

Teknologi mampu memberikan segala informasi, dunia serasa ada dalam genggaman. Namun kita sebagai orang tua tidak boleh lupa, bahwa teknologi tidak bisa memberikan tauladan bagi putra putri kita.

Membimbing dan mengasuh anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Meskipun seringkali itu diserahkan pada sang ibu. Karena ayah sibuk mencari nafkah.

Akan tetapi bukan rahasia umum lagi, bahwa saat ini banyak kaum ibu yang justru tidak kalah sibuk dari sang ayah. Nah disinilah peran penting seorang muslimah bagaimana bisa sukses dalam karir dan juga dalam keluarga. Semua itu butuh proses dan juga ilmu. Maka sekali lagi jangan pernah berhenti untuk belajar. Karena semua akan berkembang sesuai zamannya.

Rasulullah saw bersabda: "Carilah ilmu, walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah lautan api. Sabdanya: Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat."

Artinya hal ini jelas bahwa menuntut ilmu itu wajib disetiap waktu dan kesempatan. Maka dari itu tidak ada alasan apapun untuk kita berhenti belajar dalam kondisi apapun termasuk pada masa pandemi. Demi generasi emas bangsa pada umumnya, dan demi putra putri kita agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Oleh sebab itu kunci sukses bagi orang tua di masa pandemi adalah, belajar. Belajar menjadi guru terbaik bagi putra putrinya, dari berbagai hal yang mungkin saja terjadi di luar kebiasaan dan dugaan. Berproses dengan indah, dinikmati dan disyukuri hasilnya berserah pada Sang Maha Segalanya. Karena mengeluh bukan solusi, percaya dan optimis bahwa selalu ada hikmah dibalik musibah.

Lampung Timur, 9 Maret 2022

selamat gubernur

selamat bupati

selamat bupati1

logo pgri rsz

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

SEKRETARIAT

PGRI Kabupaten Lampung Timur

Jalan Lintas Timur SMP PGRI 2 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur 34193

Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
27
255
27
125943
2955
6531
127129
Your IP: 18.221.57.145
21-04-2025
© PGRI Kabupaten Lampung Timur Powered By Mr.Zen

pgri-lamptim.org by PGRI Kabupaten Lampung Timur